Mengenang Kembali Peristiwa Gempa Bumi Dahsyat di San Fransisco Tahun 1906

Pada tanggal 17 April 1906, masyarakat San Francisco melakukan aktivitas seperti biasa. Kota ini dikenal sebagai kota yang penuh kehidupan, sebuah kota metropolis yang berkembang hampir 60 tahun lamanya. Kota ini dikenal dengan gaya hidup masyarakatnya yang penuh warna, rumah-rumah dan hotel-hotel megah serta perkembangan seni budaya yang luar biasa. Tidak ada orang yang tahu takdir kota mereka untuk malam itu, tepat sebelum fajar, kehidupan mereka - dan kota mereka - akan berubah selamanya. Pukul 5:12 pagi keesokan harinya, kejutan singkat menghantam kota. Pintu dan jendela mengguncang dalam bingkai mereka dan runtuh dari dinding. Tapi, ini hanyalah sebuah permulaan dari gempa yang sesungguhnya yang terjadi setengah menit setelah gempa awal tersebut. Dengan pusat gempa hanya tiga mil dari San Francisco, kota ini sangat terpukul. Energi apokaliptik dari gerakan-gerakan tektonik membuat sebagian orang berpikir bahwa kiamat telah datang. Pendapat tersebut tentu tidak masuk akal, tapi apabila kita dapat merasakan langsung situasi tersebut, pendapat tersebut jadi tampak logis. Pergolakan yang memakan ribuan jiwa itu hampir satu menit, tetapi kerusakan akibat gempa itu saat ini dianggap sebagai salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.

Bangunan bergetar dan jatuh, bagaikan hujan batu bata dari langit di segala penjuru. Retakan besar muncul di jalan aspal yang mulus. Orang, kendaraan, dan hewan jatuh ke dalam jurang besar yang tiba-tiba terbentuk secara otomatis pada tanah di bawah mereka. Bangunan tumbang seperti pohon ditebang. Itu semua terjadi begitu cepat sehingga banyak orang tewas di tempat tidur mereka. Seluruh kota diguncang oleh kekuatan besar gempa 8,25 Skala Richter.

"Kami tidak bisa mengendalikan kaki kami. Bangunan besar runtuh semudah menghancurkan biskuit dengan tangan. Di depan saya hancur sebuah benda sebesar seorang pria seakan sebuah belatung," kata seorang saksi mata, P. Barrett.

Gempa itu begitu kuat sehingga guncangannya terasa di Oregon Selatan, Los Angeles, bahkan hingga sampai ke Nevada.

Seorang petugas malam yang bekerja di Valencia Street Hotel yang tidak diketahui namanya menggambarkan keberuntungannya lolos dari gempa bumi dahsyat tersebut :

"Hotel ini meluncur ke depan seolah-olah diseret mundur dari bawah." Dikatakan bahwa orang-orang beruntung yang menyewa kamar di lantai empat hanya melangkah keluar ke jalan, sementara mereka yang tinggal di lantai bawah hancur. Seratus orang mungkin telah meninggal, hancur di tengah reruntuhan.

G.A. Raymond terbangun oleh gempa. Ia lari dari kamarnya di The Palace Hotel dan berkomentar apa yang ia lihat di luar: "Di luar saya menyaksikan pemandangan di mana saya tidak ingin melihatnya lagi. Saat itu fajar dan saya melihat ke langit. Udara dipenuhi dengan batu yang berjatuhan seperti hujan. Orang-orang di sekitar saya hancur dan mati mengenaskan." "Saya bertanya kepada seorang pria yang berdiri di samping saya, 'apa yang terjadi?' dan sebelum dia bisa menjawab seribu batu bata jatuh pada dirinya dan ia terbunuh. Seorang wanita memeluk leher saya. Saya mendorongnya pergi dan melarikan diri. Semua bangunan di sekitar saya bergoyang dan api menjalar di mana-mana. Saat saya berlari orang-orang di sekitar saya menangis, berdoa, dan meminta bantuan. Saya pikir akhir dunia telah datang. Jalan-jalan sudah retak dan terbuka. Jurang diperluas ke segala arah. Saya melihat ternak berlari liar dengan ketakutan. Kesimpulannya, perasaan saya dipenuhi dengan rasa takut akan pemandangan yang mengerikan."

Pebisnis. Jerome B. Clark menggambarkan pergolakan yang dahsyat: “Ketika aku berdiri di sana, sebuah bangunan lima lantai jatuh, dan api menyapu habis Market Street dan membakar sebuah bangunan tahan api yang baru-baru ini didirikan. Jalan-jalan tenggelam tiga atau empat meter, di lain tempat bahkan bisa mencapai empat atau lima meter. Mobil yang ada di jalan itu hancur dan terpelintir hingga tidak berbentuk lagi. Kabel listrik tersebar di segala penjuru. Jalan-jalan di semua sisi dipenuhi dengan batu bata dan semen, bangunan-bangunan yang kuat fondasinya benar-benar runtuh. Aku melihat para pejalan kaki, supir, pengendara mobil dan motor, tergeletak tidak bernyawa setelah terkena hujan batu yang begitu dahsyatnya.”

Seolah-olah kerusakan tektonik tidak cukup, situasi segera diperparah dengan dimulainya kebakaran yang besar. Pipa gas retak, tumpahan minyak dan bahan bakar menambah kesan "neraka ganas". Tidak hanya memiliki masalah gas dan bahan bakar, tapi juga jaringan listrik dan air hancur di banyak tempat.

Saat kebakaran mulai berada di luar kendali, 2.000 pasukan federal tiba di jalanan. Tapi mereka tidak banyak membantu. Debu dari banyak ledakan memenuhi udara, mencekik paru-paru tentara dan petugas pemadam kebakaran. Puing-puing dari ledakan merambat ke kayu dan memicu kebakaran baru yang lebih besar. Jerome B. Clark melanjutkan: “Kebakaran yang berkobar di segala penjuru, coba diatasi secara spontan. Mereka memompa air dari teluk, tetapi usaha ini tidak banyak membantu. Jaringan listrik dan air telah rusak akibat gempa, sehingga tidak ada pasokan bagi pemadam kebakaran dan mereka tak berdaya. Satu-satunya jalan keluar adalah dengan dinamit, dan aku melihat beberapa bangunan terbaik dan paling indah di kota, diledakkan. Pertama, mereka meledakkan satu atau dua bangunan sekaligus. Tetapi setelah mereka mengetahui bahwa cara ini sia-sia, mereka mencoba meledakkan bangunan-bangunan dengan radius yang lebih luas. Tetapi meskipun mereka semua berusaha dengan gigih, api terus menyebar.” Neraka mengamuk selama hampir empat hari, membakar lebih dari 28.000 struktur dan menghancurkan lebih dari tiga per empat bagian dari seluruh kota.

Awalnya, kurang dari 400 kasus kematian telah dilaporkan ke pihak yang berwenang. Pejabat pemerintah justru mengatakan bahwa banyaknya korban tewas akan menghambat upaya untuk membangun kembali kota itu pasca gempa. Selain itu, ratusan korban tewas dan korban luka dari Chinatown pada dasarnya diabaikan dan tidak tercatat. Dewasa ini, jumlah 400 korban tewas telah direvisi menjadi sedikitnya 3.000 jiwa. Jumlah tersebut terus berkembang seiring dengan dilakukannya penelitian yang terus membuahkan hasil. Telah diketahui bahwa 225,000 orang terluka. Ini adalah bencana alam berskala besar pertama yang didokumentasikan dengan fotografi dan rekaman film.

Berita tentang bencana ini tersebar ke hampir seluruh penjuru dunia. Usaha AS untuk menarik minat negara-negara lain untuk membantu meringankan penderitaan rakyat San Fransisco cukup berhasil. Contohnya, London mengirimkan ratusan ribu dolar, Bank of Canada memberikan $25,000, Andrew Carnegie, seorang industrialis Skotlandia-Amerika yang dermawan, memberikan sumbangan sebesar $100,000, John D. Rockefeller 's Standard Oil memberikan $100,000. Totalnya, kurang lebih $5,000,000 telah disumbangkan.

Estimasi kerugian yang disebabkan oleh gempa bumi ini kurang lebih $400,000,000.

Meskipun San Francisco dibangun kembali dengan relatif cepat, bencana pasti akan banyak mempengaruhi perdagangan dan industri di kota ini, yang selama abad ke-20 menjadi kawasan perkotaan terbesar dan paling penting di AS. Berkat upaya pembangunan kembali besar-besaran, San Francisco bangkit sangat cepat sehingga di tahun 1915 hampir tidak ada bukti atau sisa-sisa dari 'Guncangan Besar' untuk dilihat.

Gempa tahun 1906 di kenang pada tahun 2006, dan dihadiri oleh 11 orang yang selamat pada waktu itu.