Smilodon adalah salah satu predator prasejarah paling terkenal, dan juga salah satu yang paling tangguh. Setidaknya ada tiga spesies hidup di Utara dan Amerika Selatan; spesies terkecil, Smilodon gracilis, seukuran jaguar modern, sedangkan Smilodon fatalis sebesar singa.
Namun, spesies Smilodon populator yang berbobot 300 kg dan dapat mencapai berat 500 kg ketika dewasa, adalah spesies yang terbesar. Smilodon tidak begitu lincah seperti kucing modern, tapi ia sangatlah kuat, dengan kaki yang kuat juga leher yang tebal, dan terutama kukunya yang panjang untuk mencengkram mangsanya. Taringnya bisa mencapai 30 cm panjangnya, oleh karena itulah Smilodon dapat menyebabkan cedera yang fatal bagi mangsa dan lawan-lawannya.
2. Harimau Pleistosen
Harimau Pleistosen merupakan versi awal dari harimau yang kita ketahui sekarang. Harimau berkembang di suatu tempat di Asia sekitar 2 juta tahun yang lalu, khusus untuk memangsa beragam jenis herbivora besar yang tinggal di benua itu pada saat itu. Harimau adalah kucing terbesar saat ini, dengan bobot yang dapat mencapai 300 kg atau lebih. Namun, selama jaman Pleistosen, pasokan makanan lebih besar, sehingga harimau itu sendiri lebih besar daripada harimau masa kini, dengan bobot 490 kg.
3. Singa Amerika
Singa Amerika atau Atrox Panthera, mungkin yang paling dikenal dari semua kucing prasejarah setelah Smilodon. Ia tinggal di Amerika Utara dan Selatan (dari Alaska ke Peru) selama zaman Pleistosen, dan punah 11.000 tahun yang lalu. Singa Amerika adalah kucing terbesar di Amerika Utara selama Zaman Es, beratnya mencapai 470 kg, bahkan dapat mencapai 500 kg. Singa jenis ini mampu memangsa hewan yang lebih besar daripada ukuran tubuhnya sendiri.
4. Machairodus Kabir
Machairodus tampak seperti harimau raksasa dengan gigi pedang. Tidak dketahui apakah kulitnya bergaris-garis, berbintik-bintik atau jenis lain dari tanda bulunya. Machairodus jarang disebutkan sebagai kucing raksasa, tetapi fosil yang ditemukan di Chad, Afrika, (dan diklasifikasikan sebagai spesies baru, Machairodus kabir), menunjukkan bahwa makhluk ini merupakan salah satu kucing terbesar dengan bobot yang dapat mencapai 500 kg.
5. Homotherium
Juga dikenal sebagai "kucing pedang", Homotherium adalah salah satu kucing paling populer di zaman prasejarah, ditemukan di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Asia,dan Afrika. Ia pemburu yang handal, didukung oleh kaki yang dapat bergerak cepat dan aktif terutama pada siang hari.
Kaki depannya sangat panjang dan kaki belakangnya lebih pendek, yang memberikan sedikit kesan seperti hyena. Meskipun Homotherium tidak terkenal untuk ukurannya, namun fosil kucing pedang yang baru-baru ini ditemukan di Laut Utara menunjukkan bahwa mereka bisa mencapai berat 400 kg, lebih besar daripada harimau Siberia modern.
Singa Amerika atau Atrox Panthera, mungkin yang paling dikenal dari semua kucing prasejarah setelah Smilodon. Ia tinggal di Amerika Utara dan Selatan (dari Alaska ke Peru) selama zaman Pleistosen, dan punah 11.000 tahun yang lalu. Singa Amerika adalah kucing terbesar di Amerika Utara selama Zaman Es, beratnya mencapai 470 kg, bahkan dapat mencapai 500 kg. Singa jenis ini mampu memangsa hewan yang lebih besar daripada ukuran tubuhnya sendiri.
4. Machairodus Kabir
Machairodus tampak seperti harimau raksasa dengan gigi pedang. Tidak dketahui apakah kulitnya bergaris-garis, berbintik-bintik atau jenis lain dari tanda bulunya. Machairodus jarang disebutkan sebagai kucing raksasa, tetapi fosil yang ditemukan di Chad, Afrika, (dan diklasifikasikan sebagai spesies baru, Machairodus kabir), menunjukkan bahwa makhluk ini merupakan salah satu kucing terbesar dengan bobot yang dapat mencapai 500 kg.
5. Homotherium
Juga dikenal sebagai "kucing pedang", Homotherium adalah salah satu kucing paling populer di zaman prasejarah, ditemukan di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Asia,dan Afrika. Ia pemburu yang handal, didukung oleh kaki yang dapat bergerak cepat dan aktif terutama pada siang hari.
Kaki depannya sangat panjang dan kaki belakangnya lebih pendek, yang memberikan sedikit kesan seperti hyena. Meskipun Homotherium tidak terkenal untuk ukurannya, namun fosil kucing pedang yang baru-baru ini ditemukan di Laut Utara menunjukkan bahwa mereka bisa mencapai berat 400 kg, lebih besar daripada harimau Siberia modern.
6. Cave Lion
Singa Gua adalah subspesies singa raksasa, beratnya mencapai 300 kg atau lebih. Hewan ini adalah salah satu predator paling berbahaya dan kuat selama Zaman Es di Eropa, dan ada bukti bahwa ia ditakuti, dan mungkin disembah oleh manusia prasejarah. Banyak lukisan gua dan beberapa patung telah ditemukan yang menggambarkan Singa Gua.
Menariknya, beberapa penemuan fosil menunjukkan bahwa singa ini nyaris tidak memliki bulu leher, seperti pada harimau modern. Hal ini membingungkan, karena beberapa lukisan gua menunjukkan Singa Gua memiliki garis-garis samar pada kaki dan ekor. Hal ini menyebabkan beberapa ilmuwan menyimpulkan bahwa mungkin Singa Gua sebenarnya memiliki kekerabatan yang lebih dekat dengan harimau.
Singa Gua adalah subspesies singa raksasa, beratnya mencapai 300 kg atau lebih. Hewan ini adalah salah satu predator paling berbahaya dan kuat selama Zaman Es di Eropa, dan ada bukti bahwa ia ditakuti, dan mungkin disembah oleh manusia prasejarah. Banyak lukisan gua dan beberapa patung telah ditemukan yang menggambarkan Singa Gua.
Menariknya, beberapa penemuan fosil menunjukkan bahwa singa ini nyaris tidak memliki bulu leher, seperti pada harimau modern. Hal ini membingungkan, karena beberapa lukisan gua menunjukkan Singa Gua memiliki garis-garis samar pada kaki dan ekor. Hal ini menyebabkan beberapa ilmuwan menyimpulkan bahwa mungkin Singa Gua sebenarnya memiliki kekerabatan yang lebih dekat dengan harimau.
7. European Jaguar
Berbeda dengan jaguar lainnya, jaguar Eropa atau Gombaszoegensis panthera tidak berasal dari spesies yang sama seperti jaguar modern. Jaguar Eropa adalah predator besar, beratnya mencapai 210 kg atau lebih, dan diperkirakan jaguar ini menjadi konsumer puncak pada rantai makanan di Eropa, 1.5 juta tahun yang lalu. Fosilnya telah ditemukan di Jerman, Perancis, Inggris, Spanyol, dan Belanda.
Berbeda dengan jaguar lainnya, jaguar Eropa atau Gombaszoegensis panthera tidak berasal dari spesies yang sama seperti jaguar modern. Jaguar Eropa adalah predator besar, beratnya mencapai 210 kg atau lebih, dan diperkirakan jaguar ini menjadi konsumer puncak pada rantai makanan di Eropa, 1.5 juta tahun yang lalu. Fosilnya telah ditemukan di Jerman, Perancis, Inggris, Spanyol, dan Belanda.
8. Giant Jaguar
Jaguar sekarang bertubuh lebih kecil jika dibandingkan dengan singa atau harimau, berat rata-rata mereka biasanya 60-100 kg. Namun pada zaman prasejarah, Sebagian dari Amerika Utara dan Selatan adalah rumah bagi jaguar raksasa. Masih spesies yang sama dengan jaguar modern, jaguar raksasa berukuran melebihi singa dewasa atau harimau, dan mungkin beberapa kali lebih kuat. Gigitannya pun jauh lebih berbahaya dibandingkan singa dan harimau modern.
Jaguar sekarang bertubuh lebih kecil jika dibandingkan dengan singa atau harimau, berat rata-rata mereka biasanya 60-100 kg. Namun pada zaman prasejarah, Sebagian dari Amerika Utara dan Selatan adalah rumah bagi jaguar raksasa. Masih spesies yang sama dengan jaguar modern, jaguar raksasa berukuran melebihi singa dewasa atau harimau, dan mungkin beberapa kali lebih kuat. Gigitannya pun jauh lebih berbahaya dibandingkan singa dan harimau modern.
9. Xenosmilus
Xenosmilus bertaring pendek, tebal, namun cukup tajam. Semua giginya (bukan hanya gigi taring) memiliki tepi bergerigi untuk memotong daging, dan lebih seperti gigi hiu atau dinosaurus karnivora, dibanding gigi kucing modern. Dengan bobot 180-230 kg, Xenosmilus tidak mencekik mangsanya,, ia hanya menggigit sepotong besar daging dari korban, dan menunggu mangsanya mati kehabisan darah.
Xenosmilus bertaring pendek, tebal, namun cukup tajam. Semua giginya (bukan hanya gigi taring) memiliki tepi bergerigi untuk memotong daging, dan lebih seperti gigi hiu atau dinosaurus karnivora, dibanding gigi kucing modern. Dengan bobot 180-230 kg, Xenosmilus tidak mencekik mangsanya,, ia hanya menggigit sepotong besar daging dari korban, dan menunggu mangsanya mati kehabisan darah.
10. Giant Cheetah
Cheetah Raksasa (Acinonyx pardinensis), berasal dari genus yang sama dengan Cheetah modern (Acinonyx jubatus), dan dari segi fisik tampak sangat mirip, tapi jauh lebih besar. Dengan bobot 120-150 kg, cheetah raksasa mampu memangsa hewan yang lebih besar daripada besar tubuhnya.
Namun ada beberapa perdebatan apakah ia bisa lari secepat Cheetah modern, karena beratnya yang lebih besar. Namun menurut beberapa ahli, Cheetah Raksasa memiliki kaki lebih panjang dan jantung serta paru-paru yang lebih besar, memungkinan ia mampu berlari secepat, atau bahkan lebih cepat daripada cheetah modern.
Cheetah Raksasa (Acinonyx pardinensis), berasal dari genus yang sama dengan Cheetah modern (Acinonyx jubatus), dan dari segi fisik tampak sangat mirip, tapi jauh lebih besar. Dengan bobot 120-150 kg, cheetah raksasa mampu memangsa hewan yang lebih besar daripada besar tubuhnya.
Namun ada beberapa perdebatan apakah ia bisa lari secepat Cheetah modern, karena beratnya yang lebih besar. Namun menurut beberapa ahli, Cheetah Raksasa memiliki kaki lebih panjang dan jantung serta paru-paru yang lebih besar, memungkinan ia mampu berlari secepat, atau bahkan lebih cepat daripada cheetah modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar