Gerhana Bulan total kali ini bisa disaksikan di wilayah Eropa, Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Asia, termasuk Indonesia. Wilayah timur Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan barat Australia bisa menyaksikan keseluruhan tahap gerhana. Di Indonesia, wilayah yang mendapat keberuntungan yang sama adalah Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan sebagian Nusa Tenggara.
Pengamat di Eropa akan kehilangan tahap awal gerhana sebab tahap itu terjadi sebelum bulan terbit. Sementara pengamat di wilayah timur Asia, timur Australia, dan Selandia baru akan kehilangan tahap akhir gerhana karena pada tahap itu bulan sudah tenggelam. Wilayah Amerika Utara kurang beruntung sebab tak bisa menyaksikan seluruh gerhana ini.
Durasi totalitas gerhana kali ini akan menjadi salah satu yang terpanjang dalam 100 tahun. Dalam publikasi Space.com, totalitas gerhana yang bisa menandingi terjadi pada 16 Juli 1935 selama 101 menit, 6 Juli 1982, dan 16 Juli 2000 selama 107 menit. Totalitas gerhana yang panjang berikutnya diperkirakan terjadi pada 27 Juli 2018 selama 106 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar